3 Cara Scalping Crypto dan Indikatornya Pasti Cuan
Cara scalping crypto tentu saja penting diketahui, khususnya oleh para trader pemula atau bagi trader yang sudah propesional.
Hal itu karena scalping bisa membuat trader mampu meraup untung jutaan rupiah dengan waktu yang sangat cepat. Selain itu, kamu pun bisa memaksimalkan keuntungan dengan menggunakan metode yang satu ini.
Pada dasarnya, crypto merupakan sebuah strategi yang bisa dipilih oleh para trader untuk mendapatkan keuntungan. Caranya adalah memanfaatkan pergerakan harga kecil.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang metode yang satu ini, simak di bawah ini yuk ulasan selengkapnya!
Apa Itu Metode Scalping Crypto?
Seperti disebutkan di atas, metode scalping kripto adalah strategi perdagangan aset crypto yang dapat membantu pedagang mendapatkan keuntungan kecil dalam jangka pendek.
Strategi ini memungkinkan pedagang untuk mendapatkan manfaat dari pergerakan harga yang relatif kecil tanpa menargetkan keuntungan besar. Karena, yang umum adalah pedagang dengan metode ini akan berdagang sebanyak mungkin dengan waktu yang singkat.
Strategi itu sendiri terjadi untuk menggabungkan keuntungan kecil sampai akhirnya menambah keuntungan yang cukup besar. Dengan metode ini, pedagang juga perlu bertindak cepat tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk membuat keputusan.
Pedagang scalper atau kulit kepala, istilah untuk pedagang yang menggunakan metode ini, biasanya akan bertindak ketika peningkatan minat pada aset tertentu dengan volume tinggi dan likuiditas yang baik. Oleh karena itu, scalper ini akan sangat tergantung pada peristiwa jangka pendek yang mendorong peningkatan minat pada aset, yang disebabkan oleh sejumlah hal eksternal, seperti berita, pemompaan, dan lainnya.
Apakah Scalping Aman dan Legal dalam Trading?
Jadi, apakah metode ini aman dan legal untuk dilakukan dalam perdagangan?
Bahkan, metode ini diklasifikasikan sebagai legal dan aman untuk dilakukan. Bahkan, metode ini juga besar dan sering digunakan oleh investor individu dan institusional.
Namun, tidak ada celah penipuan dalam metode ini. Sejauh ini, scalping masih merupakan perdebatan (pro dan kontra) di antara para pedagang. Namun, ini juga merupakan keuntungan dan kelemahan.
Alasannya adalah, dengan scalping, pedagang dapat memperoleh keuntungan tanpa harus belajar lebih banyak tentang sisi dasar suatu aset. Dalam hal ini, pedagang hanya perlu didisiplinkan untuk melihat pergerakan harga aset reguler.
Namun, kekurangannya, yaitu scalping crypto, membutuhkan perhitungan yang matang sehingga pedagang tidak kalah nanti. Alasannya, seringkali keuntungan yang dikumpulkan ternyata digunakan untuk membayar biaya komisi pada setiap sesi perdagangan.
Cara Melakukan Scalping Crypto
Terkait dengan bagaimana melakukan scalping crypto, sampai sekarang ada tiga jenis strategi scalping crypto yang diketahui oleh pedagang. scalping pertama adalah dengan menciptakan pasar atau pembuatan pasar. Kondisi ini terjadi ketika seorang pedagang mencoba memanfaatkan perbedaan harga aset dengan terus melakukan penawaran beli (tawaran) dan penawaran (penawaran).
Cara kedua adalah membeli aset dalam volume besar dan menjualnya kembali ketika ada sedikit pergerakan harga. Ini dapat dilakukan tanpa harus melakukan proses pembuatan pasar sebelumnya.
Selain itu, ada juga strategi scalping yang dilakukan oleh pedagang dengan keluar dari pasar jika rasio risiko terhadap laba berada di posisi 1: 1 (satu ke satu).
Metode yang Bisa Dilakukan dalam Scalping
Dalam cara scalping crypto, ada beberapa metode yang bisa anda lakukan, yakni sebagai berikut.
1. Range Trading—Cara Scalping Crypto
Range Trading adalah metode populer yang dilakukan oleh Scalpers. Strategi ini akan melibatkan pergerakan harga antara level tinggi dan rendah pada periode waktu tertentu.
Batas bawah dan atas pada pergerakan aset crypto dikenal sebagai batas dukungan dan resistensi. Nah, jika salah satu batas ditembus, pedagang biasanya akan membeli ketika mencapai batas dukungan dan menjualnya setelah melintasi batas resistensi.
Dalam hal ini, frekuensi harga yang semakin besar menyentuh satu level, semakin besar kemungkinan level akan menembus. Oleh karena itu, metode ini dapat bekerja dengan baik untuk pedagang yang menggunakan tempo pendek. Alasannya adalah, bahkan jika ada pelarian, pedagang masih bisa berhenti-kehilangan.
Sementara itu, untuk alat utama yang digunakan dalam metode ini, yaitu batas dukungan dan resistensi dalam grafik aset crypto yang diinginkan.
2. Bid-ask Spread
Bid-ask spread adalah metode yang memanfaatkan selisih antara harga bid dan ask. Di sini, scalper dapat memperoleh cuan dari perbedaan yang cukup besar di antara keduanya.
3. Leverage—Cara Scalping Crypto
Metode berikutnya mengacu pada jumlah pedagang yang memperkuat margin perdagangan mereka. Sejumlah scalper diketahui menggunakan metode leverage untuk meningkatkan ukuran posisinya.
Berikut ini merupakan indikator yang digunakan untuk scalping.
1. Grafik Candlestick
Perlu diketahui, grafik ini akan menyajikan semua informasi yang terkait dengan harga aset crypto yang diperlukan di pasar crypto. Jika Anda menggunakan pola ini maka Anda dapat mengatur titik masuk dan keluar yang tepat saat melakukan analisis teknis. Pola yang satu ini akan membentuk berbagai bentuk dan grafik, yang nantinya dapat membantu Anda memprediksi tren pasar di masa depan.
2. EMA
EMA atau rata -rata bergerak eksponensial adalah bagian dari rata -rata bergerak yang biasanya dipandang sebagai indikator tren harga yang lebih tepat waktu. Indikator ini menggunakan bobot eksponensial dari setiap harga/periode sebelumnya.
3. Indikator MACD
MACD atau divergensi konvergensi rata -rata bergerak adalah indikator momentum yang menggambarkan tren harga aset kripto, dengan menunjukkan hubungan antara dua rata -rata bergerak dari harga aset.
MACD dihitung dengan mengurangi rata -rata bergerak eksponensial (EMA) 26 hari dari EMA 12 hari. Nah, hasil perhitungan dari dua EMA akan menjadi jalur MACD.
Simak teru ulasan terbaru lainnya hanya di mefor.my.id seputar dunia aset digital salam sukses.